Skip to main content

Cerita Perjalanan: Rinjani Via Sembalun

Sebuah catatan perjalanan menuju Rinjani di Bulan Desember 2019.


Gunung Rinjani menjadi salah satu gunung yang rasanya mustahil untuk saya tapaki terutama dari segi fisik yang jarang olahraga.Berada di ketinggian lebih dari tiga ribu tujuh ratus meter diatas permukaan laut,rinjani menjadi gunung tertinggi di pulau Lombok,dan menjadi salah satu gunung tertinggi di Indonesia.
Berawal dari niat seorang teman yang sangat ingin menikmati pesona senja Gunung Rinjani,kami sepakat untuk berangkat ke Rinjani satu hari setelah pembagian raport semester 1 di sekolah kami.
22 Desember 2019,semua hal sudah kami persiapkan,mulai dari makanan,pakaian hangat,sampai fisik semua sudah siap.Kami berangkat dari rumah menuju basecamp sembalun pukul 6 pagi.


Sesampai disana,kami melakukan registrasi dan simaksi agar perjalanan kami dijamin keselamatannya oleh pihak TNGR(Taman Nasional Gunung Rinjani).Seberes melakukan registrasi,tepat pukul 9 pagi hari,kami memulai pendakian,dan benar saja,baru tanjakan pertama diatas basecamp,nafas saya sudah ngos ngosan untuk berjalan.Tapi saya harus lanjut,mengingat perjalanan masih begitu panjang.
Satu jam kami berjalan,kami tak kunjung menemukan dimana pos 1 berada,jembatan penghubung tebingnya pun ditutup,untung saja masih ada orang yang bisa kami tanyakan dimana pos 1 berada,dia mengatakan jalan kami sudah benar,ini jalur resmi,pos 1 sebentar lagi.
Selepas 1 jam lebih berjalan,kami tak juga menemukan dimana pos 1 berada,kami melihat tas carrier pendaki lain yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari tempat kami berada,dan kami harus memutar jalan untuk mengikuti jejaknya.Alhasil,kami pun bisa bertemu dengan pendaki tersebut,setelah kami tanyakan dan menceritakan semuanya,ternyata kami salah jalur,jalur yang seharusnya kami lalui bernama jalur "bawaq nao" jalur resmi di sembalun.Tapi jalur yang kami lalui adalah jalur lama yang sudah ditutup oleh pihak TNGR karena banyak terdapat  tebing tebing yang longsor akibat gempa bumi yang mengguncang Lombok dan berpusat di Sembalun satu tahun lalu.Ahh,kami salah jalur,tenaga kami sudah dua kali lipat terkuras,mau gimana lagi,kami harus tetap melanjutkan perjalanan dengan sisa tenaga yang kami miliki.
Tak lama kemudian,kami sampai di pos 1,kami membuka bekal dan istirahat sekitar 20 menit lalu kembali melanjutkan perjalanan.

Di tengah perjalanan menuju pos 2,kabut pekat menyelimuti perjalanan kami,jarak pandang terbatas,tetapi pesona Rinjani tidak akan pernah hilang sekalipun tertutup kabut.
Kamipun sampai di pos 2,hujan mulai turun mengguyur,kami terpaksa harus berisitirahat cukup lama,tetapi ada baiknya juga karena kami bisa sholat dzuhur sekalian makan siang di pos 2.


Perut sudah kenyang,hujan mulai reda,walaupun gerimis.Kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan agar tidak bertemu malam,dengan bekal jas hujan 12 ribu yang dibeli di Indomart,kami melanjutkan perjalanan.Sekitar 1 jam,kami pun sampai di Pos 3.

Selepas beristirahat di pos 3 yang waktunya tidak terlalu lama,kami melanjutkan perjalanan menuju pos 4.
Jalur Rinjani dari pos 1 menuju pos 3 masih tergolong relatif landai,sedangkan dari pos 3 sampai ke pelawangan(pos terakhir sebelum summit) penuh tanjakan yang cukup terjal.Alhasil kami harus mengeluarkan ekstra tenaga.Terlebih lagi,kami pergi pada bulan Desember,musim turunnya hujan.

  Kabut semakin pekat,kami pun sampai di pos 4 yang bernama bukit penyesalan,sesuai dengan namanya,ketika menapakinya,rasa sesal untuk datang ke Rinjani tiba tiba datang dengan sendirinya karena terjalnya bukit di sana.Berkali kali saya harus terjatuh karena licinnya jalur yang basah karena hujan.Baru 10 langkah saya berhenti,jalan lagi,berhenti lagi.Mendaki gunung saat musim hujan memang sangat menguras tenaga.

.Lebih dari 4 jam kami berjalan,akhirnya kami pun sampai di Pelawangan dan MasyaAllah,pesona Rinjani dari Pelawangan sangat memukau,Danau segara anak yang sangat tersohor itu nampak dengan jelas.Hamparan bukit bukit hijau yang sebagian ditutupi kabut sangat menyejukkan mata,semesta memang benar benar berkuasa atas segalanya.
Kami segera mendirikan tenda mengingat suhu yang mulai dingin dan waktu yang sudah menjelang maghrib.Malamnya kami mulai mengeluarkan bekal,dan memasak makanan kami.Tenaga kami pun berangsur pulih,








Dan esoknya,kami turun dari Rinjani sekitar pukul 9 pagi dan sampai di Rumah pada pukul 3 Sore.Bagi saya,
Pesan dari perjalanan kali ini adalah "jangan pernah meremehkan sebuah pendakian serta jangan menjadikan puncak sebagai tujuan akhir pendakian,sebab tujuan terakhir sebuah pendakian adalah kembali ke rumah dalam keadaan selamat"

-:Jalur pendakian ke puncak Rinjani  masih belum stabil dikarenakan banyak trek yang masih rusak karena Gempa Bumi.

Itulah sedikit cerita pendakian kami menuju Gunung Rinjani.Sampai Jumpa.

"Bukan gunung yang ingin kutaklukkan,melainkan diriku sendiri"

Comments

Anonymous said…
10% cerita di karang :')
Riyand Hamzah said…
Makasi udah komen mas,😀😂

Popular posts from this blog

Sektor Pertambangan dan Penggalian Topang Ekonomi NTB di Tahun 2022

 Indonesia adalah salah satu negara dengan ekonomi terkuat di Asia Tenggara. Menurut data Bank Dunia (World Bank), pada tahun 2021 produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 1186.09 milyar US dollar. Angka tersebut merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan 9 negara ASEAN lainnya. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam mendukung pembangunan nasional. Peran sektor pertanian tersebut dapat ditunjukkan dari besarnya persentase Nilai Tambah Bruto (NTB) yang diciptakan sektor pertanian terhadap total PDB.  Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mengandalkan sektor pertanian sebagai penopang utama dalam kemajuan ekonominya. Pertanian masih memegang peranan paling penting dalam perekonomian Nusa Tenggara Barat dengan lebih dari seperlima Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nya berasal dari sektor pertanian. Secara sektoral, perekonomian NTB ditopang oleh dua sektor utama : Pertanian dan Pertambangan. Badan Pusat Statistik (BPS) dalam ...

SEMBALUN SEVEN SUMMITS : MENAKLUKKAN 7 PUNCAK TERTINGGI DI SEMBALUN

Sektor pariwisata telah membuka banyak lapangan pekerjaan. Kehadiran sektor pariwisata juga menambah pendapatan dan menumbuhkan perekonomian warga sekitar. Pariwisata banyak memberikan dampak positif dalam pembangunan suatu wilayah. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pendapatan devisa dari sektor pariwisata Indonesia mencapai US$4.36 miliar pada tahun 2022. Nilai tersebut naik hampir 700 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar US$0.49 miliar. Pembangunan pariwisata berimbas pula pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Keberlanjutan menjadi aspek yang penting bagi sektor pariwisata. Saat ini pemerintah sedang mengembangkan konsep wisata berkelanjutan atau Sustainable Tourism yang pada intinya adalah sebuah konsep berwisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang baik terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi. Nusa Tenggara Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi Sustainable Tourism ...

Mengulas Penggunaan VAR dalam Sepakbola: Kekurangan dan Upaya Menggantikan dengan VAR Berbasis Artificial Intelligence

  Sepakbola merupakan salah satu olahraga dengan penikmat terbesar di dunia. Dilansir dari   World Population Review,  sepak bola menjadi cabang olahraga paling populer di dunia dengan jumlah penikmat 3.5 miliar orang. Salah satu faktor yang membuat sepakbola begitu besar adalah jumlah pemain yang terlibat. Olahraga ini dimainkan oleh jutaan orang di seluruh dunia, dari tingkat amatir hingga profesional. Setiap negara memiliki liga sepakbola sendiri dengan tim-tim yang bersaing di level nasional dan internasional. Penggunaan Video Assistant Referee (VAR) Dalam Sepakbola “VAR is like a parachute, it’s better to have it when you need it.” Video Assistant Referee  (VAR) adalah tekonologi yang digunakan dalam sepakbola untuk membantu wasit untuk membuat keputusan dalam pertandingan. VAR pertama kali diperkenalkan dan diuji coba dalam pertandingan persahabatan antara Timnas Italia dan Belanda pada tahun 2012. Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (bahasa inggris: Interna...