Indonesia adalah salah satu negara dengan ekonomi terkuat di Asia Tenggara. Menurut data Bank Dunia (World Bank), pada tahun 2021 produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 1186.09 milyar US dollar. Angka tersebut merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan 9 negara ASEAN lainnya.
Sektor pertanian memegang peranan penting dalam mendukung pembangunan nasional. Peran sektor pertanian tersebut dapat ditunjukkan dari besarnya persentase Nilai Tambah Bruto (NTB) yang diciptakan sektor pertanian terhadap total PDB.
Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mengandalkan sektor pertanian sebagai penopang utama dalam kemajuan ekonominya. Pertanian masih memegang peranan paling penting dalam perekonomian Nusa Tenggara Barat dengan lebih dari seperlima Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nya berasal dari sektor pertanian.
Secara sektoral, perekonomian NTB ditopang oleh dua sektor utama : Pertanian dan Pertambangan. Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasinya melaporkan perekonomian NTB atas dasar harga berlaku mencapai angka 156,94 triliun pada tahun 2022. Dari nilai tersebut, sebesar Rp33,56 triliun (21,4%) disumbang oleh sektor pertanian. Sumbangan dari sektor pertanian tersebut mangalami kenaikan sebesar Rp1,6 triliun dari tahun 2021.
Sementara itu, sektor pertambangan dan penggalian memiliki kontribusi sebesar Rp31,96 (20,37%). Kinerja sektor pertambangan dan penggalian naik cukup signifikan dari tahun sebelumnya dilihat dari laju pertumbuhannya sebesar 22,62% (yoy). Laju pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian sempat mengalami penurunan pada tahun 2021 sebesar 0,15% (yoy) karena krisis pandemi Covid-19.
Walaupun sektor pertambangan dan penggalian berada di posisi kedua sebagai sektor dengan penyumbang PDRB terbesar di Nusa Tenggara Barat, namun laju pertumbuhannya sangat menentukan kinerja perekonomian Nusa Tenggara Barat. Hal tersebut dapat dilihat dari pola pergerakan laju pertumbuhannya yang mirip dengan pertumbuhan ekonomi NTB, kecuali pada tahun 2020.
Sektor pertanian yang menjadi sektor utama perekonomian NTB hanya mengalami pertumbuhan sebesar 2,1% pada tahun 2022. Angka tersebut tentunya tidak cukup kuat untuk mendorong perekonomian NTB. Demikian pula dengan sektor konstruksi yang mengalami penurunan sebesar 1,9%.
Sumber : Badan Pusat Statistik (Diolah)
Trend pertumbuhan ekonomi dari beberapa sektor ekonomi di NTB dalam beberapa kurun waktu terakhir ini menjadi pertanda bahwa proses transisi ekonomi sangat mungkin terjadi di NTB, dari yang semula bertumpu pada sektor pertanian menjadi mengandalkan perekonomiannya pada sektor pertambangan dan penggalian serta sektor-sektor lainnya. Proses transisi tersebut tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap sektor-sektor tertentu, tetapi juga untuk memperluas peluang ekonomi bagi berbagai sektor dan wilayah di Nusa Tenggara Barat.
Comments