Skip to main content

Aku & TPKI


Semester empat menjadi semester yang paling seru sejauh menjadi mahasiswa di sini. Ya, kata seru kadang tidak selalu berfungsi untuk menggambarkan suatu kondisi yang membahagiakan. Semester empat berat, tapi seru.

Bertemu dengan berbagai mata kuliah yang ‘statistika banget’ seperti analisis regresi dan analisis data kategorik bukan menjadi hal yang membuatku menganggap semester ini adalah semester paling berat—ya karena semester lalu sudah bertemu dengan matkul yang menurutku lebih berat dari ini, apalagi kalau bukan statmat.

TPKI, sebuah mata kuliah yang mempejari cara menulis karya ilmiah dari nol. Mata kuliah ini akan menjadi bekal mahasiswa untuk menjalani tingkat akhir yang akan penuh dengan dunia skripsi. Mata kuliah ini menurutku sangat berat. Selain karena memang dunia penelitian lumayan susah untuk ditekuni, memiliki waktu untuk konsisten menulis blog tiap minggu adalah satu hal yang lebih berat dari mengerjakan 100 buah soal statmat II.

Sebagai pribadi yang tidak terlalu senang menulis tapi lumayan suka membaca buku, TPKI sangat menantang. TPKI menantang karena setiap minggu topik tulisan yang ditugaskan oleh dosen bisa berbeda-beda sehingga setiap minggu sudah pasti akan belajar hal baru, mencari data mengenai topik tersebut, mengolahnya menjadi suatu kalimat, paragraf, hingga satu tulisan untuk kemudian di-post di laman blog pribadi. Bagiku itu menantang.

Dari TPKI juga aku belajar bahwa ilmuku dalam dunia penulisan masih sangat jauh dibawah rata-rata. Tapi dari TPKI aku menemukan keluarga untuk belajar bersama, mengerjakan proyek penelitian hingga larut malam, scroll-scroll jurnal sampai skripsi untuk menemukan referensi, hingga bercerita tentang rencana tugas akhir yang sebenarnya belum tau akan mengambil topik apa. (Terima kasih untuk rekan kelompokku : Fira, Monna, Selni).

Layaknya sebuah karya ilmiah yang diawali oleh latar belakang dan diakhiri dengan kesimpulan, semua hal pasti akan ada awal dan akhrinya. Pertemuan hari selasa kemarin bisa dibilang adalah pertemuan terakhir di mata kuliah TPKI, tapi sejatinya ilmu yang didapat dari mata kuliah TPKI akan abadi selamanya, bermanfaat dan berguna selamanya, terutama untuk 2 semester kedepan.

Aku menyadari bahwa ditengah tugas-tugas berat nan melelahkan, yang kita perlukan hanya sedikit waktu untuk sekedar bengong dan mengeluh sejenak untuk kembali menatap layar laptop dan mulai mengerjakannya lagi.

Thank You, TPKI.

-Riyand

Comments

Popular posts from this blog

Sektor Pertambangan dan Penggalian Topang Ekonomi NTB di Tahun 2022

 Indonesia adalah salah satu negara dengan ekonomi terkuat di Asia Tenggara. Menurut data Bank Dunia (World Bank), pada tahun 2021 produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 1186.09 milyar US dollar. Angka tersebut merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan 9 negara ASEAN lainnya. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam mendukung pembangunan nasional. Peran sektor pertanian tersebut dapat ditunjukkan dari besarnya persentase Nilai Tambah Bruto (NTB) yang diciptakan sektor pertanian terhadap total PDB.  Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mengandalkan sektor pertanian sebagai penopang utama dalam kemajuan ekonominya. Pertanian masih memegang peranan paling penting dalam perekonomian Nusa Tenggara Barat dengan lebih dari seperlima Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nya berasal dari sektor pertanian. Secara sektoral, perekonomian NTB ditopang oleh dua sektor utama : Pertanian dan Pertambangan. Badan Pusat Statistik (BPS) dalam ...

SEMBALUN SEVEN SUMMITS : MENAKLUKKAN 7 PUNCAK TERTINGGI DI SEMBALUN

Sektor pariwisata telah membuka banyak lapangan pekerjaan. Kehadiran sektor pariwisata juga menambah pendapatan dan menumbuhkan perekonomian warga sekitar. Pariwisata banyak memberikan dampak positif dalam pembangunan suatu wilayah. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pendapatan devisa dari sektor pariwisata Indonesia mencapai US$4.36 miliar pada tahun 2022. Nilai tersebut naik hampir 700 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar US$0.49 miliar. Pembangunan pariwisata berimbas pula pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Keberlanjutan menjadi aspek yang penting bagi sektor pariwisata. Saat ini pemerintah sedang mengembangkan konsep wisata berkelanjutan atau Sustainable Tourism yang pada intinya adalah sebuah konsep berwisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang baik terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi. Nusa Tenggara Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi Sustainable Tourism ...

Mengulas Penggunaan VAR dalam Sepakbola: Kekurangan dan Upaya Menggantikan dengan VAR Berbasis Artificial Intelligence

  Sepakbola merupakan salah satu olahraga dengan penikmat terbesar di dunia. Dilansir dari   World Population Review,  sepak bola menjadi cabang olahraga paling populer di dunia dengan jumlah penikmat 3.5 miliar orang. Salah satu faktor yang membuat sepakbola begitu besar adalah jumlah pemain yang terlibat. Olahraga ini dimainkan oleh jutaan orang di seluruh dunia, dari tingkat amatir hingga profesional. Setiap negara memiliki liga sepakbola sendiri dengan tim-tim yang bersaing di level nasional dan internasional. Penggunaan Video Assistant Referee (VAR) Dalam Sepakbola “VAR is like a parachute, it’s better to have it when you need it.” Video Assistant Referee  (VAR) adalah tekonologi yang digunakan dalam sepakbola untuk membantu wasit untuk membuat keputusan dalam pertandingan. VAR pertama kali diperkenalkan dan diuji coba dalam pertandingan persahabatan antara Timnas Italia dan Belanda pada tahun 2012. Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (bahasa inggris: Interna...