“Air adalah sumber kehidupan.”
Air bersih adalah kebutuhan dasar manusia. Mencukupi
kebutuhan air bagi tubuh sangat penting. Air bisa menghindari manusia dari
dehidrasi, overheat tubuh, sampai potensi gagal fungsi organ dalam
tubuh.
Mencapai akses universal dan merata terhadap air minum bersih dan aman untuk dikonsumsi adalah salah satu target dari tujuan ke-6 dari Sustainable Development Goals. Tujuan ini memiliki 8 target yaitu:
- Mencapai akses universal dan merata terhadap air minum
bersih dan aman untuk dikonsumsi adalah salah satu target dari tujuan ke-6
dari Sustainable Development Goals. Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap air
minum yang aman dan terjangkau bagi semua.
- Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap
sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan
praktik buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus
pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat rentan.
- Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air
dengan mengurangi polusi, menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan
pelepasan material dan bahan kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi
air limbah yang tidak diolah, dan secara signifikan meningkatkan daur
ulang, serta penggunaan kembali barang daur ulang yang aman secara
global.
- Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan
efisiensi penggunaan air di semua sektor, dan menjamin penggunaan dan
pasokan air tawar yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan air, dan
secara signifikan mengurangi jumlah orang yang menderita akibat kelangkaan
air.
- Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber
daya air terpadu di semua tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas
batas yang tepat.
- Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi
ekosistem terkait sumber daya air, termasuk pegunungan, hutan, lahan
basah, sungai, air tanah, dan danau.
- Pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan
dukungan internasional dalam hal pembangunan kapasitas bagi negara-negara
berkembang, dalam program dan kegiatan terkait air dan sanitasi, termasuk
pemanenan air, desalinasi, efisiensi air, pengolahan air limbah, daur
ulang dan teknologi daur ulang.
- Mendukung dan memperkuat partisipasi
masyarakat lokal dalam meningkatkan pengelolaan air dan sanitasi.
QATAR MENGHADAPI RISIKO KELANGKAAN AIR BERSIH
PBB memperkirakan bahwa 30% dari populasi dunia mengalami kekurangan akses terhadap air bersih. Qatar dikenal sebagai negara yang kaya raya. Terbukti dengan
keberhasilannya menyelenggarakan piala dunia di tahun 2022 kemarin. Piala dunia
tersebut disebut-sebut adalah piala dunia termahal sepanjang sej arah karena
menghabiskan biaya yang tidak sedikit.
Terdapat beberapa alasan mengapa Qatar menjadi negara yang
kaya raya. Salah satunya adalah tingginya pendapatan per kapita penduduknya. Qatar
memiliki pendapatan per kapita sebesar US$ 61.275,99 atau sekitar 1.46 miliar
rupiah per tahun. Dengan pendapatan perk kapita sebesar itu, Qatar menduduki peringkat
pertama negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia disusul
Luxembourg di peringkat kedua.
Alasan selanjutnya adalah karena Qatar memiliki cadangan
migas yang melimpah. Secara wilayah, Qatar bukan termasuk negara besar, tetapi
Qatar menempati peringkat ketiga negara dengan cadangan migas terbesar di
dunia. 55% produk domestik bruto (PDB) Qatar dihasilkan dari gas dan minyak.
Qatar sedang menghadapi risiko krisis air. Hingga pertengahan abad ke-20, satu-satunya sumber air yang dimiliki negara tersebut adalah akuifer air tanah (kumpulan batuan permeabel yang dapat menampung atau mengalirkan air tanah).
Qatar merupakan negara yang paling berisiko mengalami krisiS air di dunia. Ada banyak alasan yang menyebabkan Qatar menjadi negara yang
paling berisiko mengalami krisis air bersih.
Penduduk Qatar sebagian besar awalnya adalah penduduk yang
tidak menetap di suatu wilayah. Tetapi seiring berjalannya waktu, mereka
berubah menjadi penduduk yang tinggal menetap, terutama di ibu kota Qatar saat
ini, kota Doha. Pergeseraan populasi ini akhirnya membuat kelangkaan terhadap
air bersih menjadi semakin buruk.
PENGGUNAAN AIR UNTUK INDUSTRI
Penggunaan air di sektor industri domestik dianggap menjadi
penyebab Qatar kekurangan pasokan air bersih. Seiring bergesernya populasi di
negara tersebut, konsumsi air untuk industri meningkat dua kali lipat dari tahun
2010 hingga 2020. Masalah penggunaan air ini diperparah lagi dengan kebijakan
negara Qatar yang tidak mengharuskan warga negaranya membayar tagihan air yang
digunakan setiap hari.
Qatar mengandalkan desalinasi untuk memenuhi kebutuhan air.
Desalinasi singkatnya adalah proses mengubah air laut menjadi air tawar. Namun,
ada berbagai masalah dalam penggunaan desalinasi sebagai sumber air. Pertama, alat
pembangkit yang digunakan sangat mahal dan tidak ramah lingkungan sehingga bisa
menimbulkan masalah baru. Kemudian, air yang ditampung dalam mesin desalinasi
seringkali bocor sehingga airnya habis.
Comments