Skip to main content

Posts

Satu Tahun Menjadi Mahasiswa Rantau

  Libur semester yang tidak banyak kerjaan, tapi pikiran dan mental tidak pernah berhenti bekerja tiap hari. Libur semester ini menjadi libur semester kedua aku tidak pulang menikmati liburan panjang di rumah. Sepertinya akan selalu seperti ini, karena itu konsekuensi yang harus aku ambil ketika memutuskan untuk kuliah jauh dari rumah. Kali ini liburannya cukup melatih kesabaran dan membuat otak berpikir keras: mulai dari mengerjakan tanggung jawab sebagai subkoodinator salah satu riset PKL sampai merasakan kesepian di kos karena kebanyakan teman kos pulang untuk liburan. Tiap hari waktu ku selalu habis untuk bermain instagram, membaca semua informasi yang disuguhkan, melihat pencapaian-pencapaian orang lain yang tampak begitu membahagiakan, hidup terasa tertinggal. Menelpon orang di rumah terutama ibu kadang membuat semuanya terasa baik-baik saja untuk sementara waktu. Mendengar suara ibu walau hanya sebentar terasa sangat melegakan, setidaknya mental masih merasa bahwa ‘aku...
Recent posts

Aku & TPKI

Semester empat menjadi semester yang paling seru sejauh menjadi mahasiswa di sini. Ya, kata seru kadang tidak selalu berfungsi untuk menggambarkan suatu kondisi yang membahagiakan. Semester empat berat, tapi seru. Bertemu dengan berbagai mata kuliah yang ‘statistika banget’ seperti analisis regresi dan analisis data kategorik bukan menjadi hal yang membuatku menganggap semester ini adalah semester paling berat—ya karena semester lalu sudah bertemu dengan matkul yang menurutku lebih berat dari ini, apalagi kalau bukan statmat. TPKI, sebuah mata kuliah yang mempejari cara menulis karya ilmiah dari nol. Mata kuliah ini akan menjadi bekal mahasiswa untuk menjalani tingkat akhir yang akan penuh dengan dunia skripsi. Mata kuliah ini menurutku sangat berat. Selain karena memang dunia penelitian lumayan susah untuk ditekuni, memiliki waktu untuk konsisten menulis blog tiap minggu adalah satu hal yang lebih berat dari mengerjakan 100 buah soal statmat II. Sebagai pribadi yang tidak terl...

Menuju tingkat akhir

Menuju Tingkat Akhir Semester empat sudah hampir di ujung jalan. Sejauh ini perjuangannya lumayan berat: tugas-tugas mata kuliah yang tidak berhenti untuk datang ditambah segala persiapan menuju praktik kerja lapangan yang ribet dan memakan banyak waktu. Tingkat akhir tentunya akan lebih berat lagi, perjuangan menyusun tugas akhir yang terkenal memberatkan itu akan dimulai sebentar lagi. Beban sebagai mahasiswa akan bertambah berat, Menuju tingkat akhir, saya mempunyai beberapa rencana yang akan dilakukan di tingkat 4: Lebih rajin belajar, terutama tentang metode-metode baru yang tidak dipelajari saat perkuliahan agar memiliki referensi metode yang lebih luas untuk permasalahan penelitian yang akan saya teliti. Mengurangi sifat menunda-nunda. Saya akan berusaha untuk lebih menghargai waktu karena setelah menjalani semester empat yang berat ini saya sadar betapa pentingnya me- manage waktu dengan benar. Mulai membuat jadwal dan timeline untuk tugas akhir. Walaupun saya belum menemukan ...

Mengulas Penggunaan VAR dalam Sepakbola: Kekurangan dan Upaya Menggantikan dengan VAR Berbasis Artificial Intelligence

  Sepakbola merupakan salah satu olahraga dengan penikmat terbesar di dunia. Dilansir dari   World Population Review,  sepak bola menjadi cabang olahraga paling populer di dunia dengan jumlah penikmat 3.5 miliar orang. Salah satu faktor yang membuat sepakbola begitu besar adalah jumlah pemain yang terlibat. Olahraga ini dimainkan oleh jutaan orang di seluruh dunia, dari tingkat amatir hingga profesional. Setiap negara memiliki liga sepakbola sendiri dengan tim-tim yang bersaing di level nasional dan internasional. Penggunaan Video Assistant Referee (VAR) Dalam Sepakbola “VAR is like a parachute, it’s better to have it when you need it.” Video Assistant Referee  (VAR) adalah tekonologi yang digunakan dalam sepakbola untuk membantu wasit untuk membuat keputusan dalam pertandingan. VAR pertama kali diperkenalkan dan diuji coba dalam pertandingan persahabatan antara Timnas Italia dan Belanda pada tahun 2012. Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (bahasa inggris: Interna...

Ekonomi NTB Pulih Pasca Pandemi

 Pandemi covid-19 telah berdampak signifikan terhadap segala aspek yang ada di dunia, tak hanya soal kesehatan, pandemi covid-10 juga berdampak pada sektor ekonomi. Negara-negara di berbagai penjuru dunia—termasuk indonesia—telah mengalami goncangan besar dalam sektor ekonomi mereka, dengan ruang gerak yang dibatasi, pengangguran yang meningkat dan bisnis yang ditutup. Rentetan kebijakan pembatasan berskala besar yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia berdampak langsung terhadap terbatasnya aktivitas ekonomi masyarakat akibatnya perekonomian menjadi terganggu dan tidak sedikit perusahaan-perusahaan baik besar maupun kecil yang melakukan PHK terhadap karyawannya yang mengakibatkan karyawannya harus dirumahkan dan diberhentikan pekerjaannya. Dari sisi permintaan, pandemi covid-19 mengurangi sektor konsumsi, kegiatan perjalanan dan transportasi, serta peningkatan biaya transportasi dan perdagangan. Sedangkan dari sisi penawaran, terkontraksinya produktivitas buruh/pekerja, penuruna...

Sektor Pertambangan dan Penggalian Topang Ekonomi NTB di Tahun 2022

 Indonesia adalah salah satu negara dengan ekonomi terkuat di Asia Tenggara. Menurut data Bank Dunia (World Bank), pada tahun 2021 produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 1186.09 milyar US dollar. Angka tersebut merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan 9 negara ASEAN lainnya. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam mendukung pembangunan nasional. Peran sektor pertanian tersebut dapat ditunjukkan dari besarnya persentase Nilai Tambah Bruto (NTB) yang diciptakan sektor pertanian terhadap total PDB.  Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mengandalkan sektor pertanian sebagai penopang utama dalam kemajuan ekonominya. Pertanian masih memegang peranan paling penting dalam perekonomian Nusa Tenggara Barat dengan lebih dari seperlima Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nya berasal dari sektor pertanian. Secara sektoral, perekonomian NTB ditopang oleh dua sektor utama : Pertanian dan Pertambangan. Badan Pusat Statistik (BPS) dalam ...

Hampir Tersesat Di Gunung Rinjani

  Ini adalah cerita pengalaman saya ketika mendaki gunung rinjani untuk pertama kalinya. Saat itu saya masih kelas 11 SMA. Saya sebelumnya sudah beberapa kali naik gunung, terutama ke gunung-gunung yang ada di pulau Lombok. Pendakian pertama saya waktu itu adalah ke Bukit Pergasingan ketika perayaan kelulusan SMP bersama teman-teman. Pendakian kedua saya adalah ke Gunung Sangkareang yang sekaligus menjadi pendakian pertama saya ke gunung, karena Pergasingan termasuk ke dalam kategori bukit. For your information , Gunung Sangkareang tingginya mirip-mirip dengan gunung rinjani, jadi sudah termasuk berat untuk kategori pendaki pemula seperti saya pada waktu itu. Beberapa kali sempat muncul ajakan untuk naik gunung Rinjani, tapi selalu gagal, karena tidak ada niatan sedikitpun. Seiring waktu berjalan, keinginan itu semakin kuat setelah mulai sering menonton video-video pendakian di Youtube. Sebelum ujian semester ganjil kelas 11, saya bersama tiga kawan: Syarif, Iko, dan Rudi m...